wELcomE tO mY bLOg

TERIMAKASIH YESUS KRISTUS ATAS ANUGERAHMU SENANTIASA

Selasa, Januari 29, 2008

IMAN VS INTELEKTUAL

Dalam metodologi teologi modern,banyak orang menyingkirkan iman karena iman yang yang berasal dari Alkitab dianggap bersifat subjektif. Mereka menganggap bahwa pendekatan objektif haruslah menghilangkan segala pra-anggapan ( presupposisi ) yang dibangun berdasarkan iman. Tetapi sesungguhnya dengan metodologi mereka, mereka tidak dapat membuktikan secara mutlak bahwa apa yang dikatakan Alktab itu salah. Sebab metodologi berangkat dari hipotesa ( dugaan ). Sedangkan suatu hipotesa atau dugaan tidak mempunyai kekuatan kebenaran secara objektif. Bukankah ini suatu kebodohan atau suatu usaha membodohi orang lain?. Jadi tudingan banyak orang bahwa iman bersifat subjektif, menuding balik mereka dengan tudingan tiga jari.
Mereka menyelebungi subjektifitas mereka dengan mengatasnamakan rasionalitas intelek. Padahal mereka sudah mempunyai presupposisi yang terselubung dan tidak jelas, yaitu cerita-cerita Alkitab adalah mitologi.
Mereka menyingkirkan iman yang mempercayai Alkitab dan menggantinya dengan iman yang tidak mempercayai Alkitab. Mereka memutlakkan kesimpulan mereka dengan menyatakan bahwa Alkitab itu bukan Firman Allah hanya berdasar hipotesa yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Mereka menyatakan sesuatu itu salah semata-mata karena mereka tidak dapat mengerti kebenaran-kebenaran Alkitab.
Seseorang yang menolak untuk mempercayai apapun yang tidak dimengertinya, mempunyai pengakuan iman yang sangat pendek. Jadi pengakuan iman orang-orang yang tidak mengaku tidak beriman menjadi pengakuan yang sangat pendek yaitu "saya percaya Alkitab itu tidak benar'. Dan mereka tidak bisa lepas dari lingkaran ketidakpastian, sebab pegangan mereka hanyalah hipotesa yang tidak bisa memberi kepastian kepada mereka atau mereka tidak mempunyai jawaban yang pasti tentang apapun juga..Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak harus mengerti kebenaran-kebenaran Alkitab,yang penting beriman, itu salah besar. Kita dianugerahi kemampuan berpikir yang digunakan sebaik dan seluas-luasnya. Tapi ada beberapa hal yang memang tidak bisa kita mengerti, karena kita bukan Tuhan, dan biarlah Tuhan yang Mengetahui Segala Sesuatu, yang membukakannya untuk kita.
Yesus memberkati kita sekalian!!!!

Tidak ada komentar: