Pekerjaan itu Telah Selesai ( Sebuah Refleksi )

Seorang pembuat pedati sangat khawatir tentang keselamatannya. Ia tidak dapat mengerti bagaimana mungkin orang diselamatkan tanpa melakukan sesuatu'. Istrinya seorang beriman yang berbahagia. Ia mengundang penginjil yang sedang berkhotbah di desa itu untuk minum-minum teh, dengan harapan agar beliau dapat bercakap-cakap dengan suaminya.Pembuat pedati mengajak tamunya ke bengkel. Di situ ia memperlihatkan kepadanya sebuah roda yang sudah siap untuk dipasang, tergeletak di lantai; dan juga sebuah roda lain yang baru setengah jadi, di atas bangkunya. Penginjil itu mengangkat sebuah ketam dan hendak memasukkannya ke dalam sumbu roda yang telah siap. Tetapi pembuat pedati itu meraih lengannya sambil berkata,"Roda yang telah rampung dan siap pakai."oh ya?"sambut pengkhotbah itu,"Kalau begitu, saya kira saya akan merusak satu karya yang telah selesai, kalau saya mencoba melakukan seasuatu padanya.
Kemudian sambil meletakkan tangannya di atas bahu pembuat pedati itu ia berkata dengan tenang,"Anda begitu tentang hasil karya anda sendiri daripada tentang hasil karya Kristus. Dengan berusaha sesuatu pada hasil karya-Nya yang suda sempurna, Anda hanya akan merusakknya."Pembuat pedati itu melihat kesalahan dirinya dan ia dengan hati puas bersandar penuh pada apa yang telah "diselesaikan" Kristus. Akhirnya ia pun merasa sejahtera. Memang sesungguhnya tidak perlu menambahkan apa-apa lagi untuk memperoleh keselamatan.

Tak satupun ,kecil atau besar,
Perlu ditambahkan, hai orang
berdosa
Yesus telah melakukan semua, ya semuanya,
Dahulu kala

( Terjemahan bebas )
Dikutip dari 500 cerita Injil ( bullettin Disciples Perkantas 2003 )