wELcomE tO mY bLOg

TERIMAKASIH YESUS KRISTUS ATAS ANUGERAHMU SENANTIASA

Sabtu, Februari 02, 2008

Bertindak Berdasarkan Pengetahuan

Tulisan sebelumnya yaitu "Bertekun Tapi Tak Tahu Apa-Apa" tidak bermaksud untuk bertindak berlebih-lebihan, berbalik dari anti intelektualisme yang mandul kepada hiper intelektualisme yang sama mandulnya. Kita bisa menghindari bahaya tersebut kalau kita satu hal saja : Allah tidak pernah memaksudkan pengetahuan sebagai suatu akhir , tetapi sebagai suatu cara untuk mencapai akhir yang lain.
Ibadah, iman, kekudusan, tuntunan, penginjilan, dan pelayanan Kristen adalah bidang kehidupan di mana pikiran memainkan peran penting. Kalau hal ini tidak mungkin tidak mungkin berjalan tanpa menggunakan pikiran dan pengetahuan Alkitab, maka sebagai konsekuensinya, pengetahuan Alkitab harus membawa kita pada hal-hal tersebut dan memperkaya penguasaan akan pengetahuan Alkitab harus membawa kita pada hal-hal tadi dan memperkaya pengalaman kita didalamnya. Pengetahuan mengandung tanggungjawab yang serius yaitu untuk bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut, sebagai upaya untuk menerjamahkan pengetahuan kita ke dalam perilaku yang tepat.

Pertama, pengetahuan seharusnya membawa kita pada ibadah yang lebih dalam. Pengetahuan yang benar tentang Allah tidak akan mengakibatkan kita terkubur dengan perasaan betapa berpegetahuannya kita, tetapi sebaliknya kita kan jatuh tersungkur di hadapan Allah dengan rasa heran, dan berseru,"O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah!!!!Kalau pengetahuan menyebabkan kita kering dan dingin, pasti ada yang salah. Karena setiap kali Kristus membukakan Alkitab kepada kita dan kita belajar daripada-Nya, hati kita akan berkobar-kobar, semakin dalam kita mengenal Allah , seharusnya kita makin mencintai Dia.
Kedua, pengetahuan seharusnya membawa kita kepada iman. Pengetahuan adalah dasar dari iman dan membuat iman kita logis.Pengetahuan tentang sifat-sifat dan karakter Allahlah yang membangkitkan iman kita. Kita tidak bisa percaya tanpa mengetahui, kita tidak tahu tanpa percaya. Iman kita harus memegang erat apapun kebenaran yang dibukakan Allah kepada kita.Apabila kita tahu tentang kebesaran kuasa Allah dalam pikiran kita, hal itu seharusnya membawa kita menempatkan kuasa itu dalam hidup kita melalui iman.
Ketiga, pengetahuan seharusnya membawa kepada kekudusan.Makin bertambah pengetahuan kita, makin besar tanggungjawab kita untuk menerapkannya.Tuhan Yesus berkata kepada 12 belas murid, " Jikalau kamu tahu semua ini , maka berbahagialah kamu jika kamu melakukannya. Dan Yakobus menekankan prinsip yang sama ketika ia mendorong pembacanya untuk menjadi "pelaku firman dan bukan hanya pendengar" dan memperingatkan mereka bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati, yang berasal dari iblis.
Keempat, pengetahuan harus mengobarkan kasih kita. Semakin kita mengerti, seharusnya makin kita ingin membagikannya kepada orang lain dan menggunakan pengetahuan itu untuk melayani mereka, baik melalui penginjilan maupun melalui pelayanan.Walaupun demukian, kadang-kadang kasih perlu membatasi tindakan pengetahuan. Pengetahuan saja bisa sangat keras, sehingga membutuhkan kepekaan yang diberikan oleh kasih. Kasih akan membatasi kebebasan yang diberikan oleh pengetahuan kepada kita.Seperti kata Paulus, "Sekalipun aku...memiliki segala rahasia dan memiliki pengetahuan .... tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna."
Pengetahuan adalah bagian yang penting dari kehidupan dan pelayanan Kristen. Kalau kita tidak menggunakan pikiran yang telah diberikan Allah, kita akan terperosok dalam kesalahan, percaya akan tahayul-tahayul rohani dan menghalangi kita sendiri dari kekayaan anugerah Allah. Padahal pengetahuan diberikan kepada kita untuk digunakan untuk memimpin pada ibadah yang lebih tinggi, iman yang lebih besar, kekudusan yang lebih mendalam, pelayanan yang lebih baik. Kita membutuhkan banyak pengetahuan, dan kita harus bertindak berdasarkan pengetahuan itu.
Tuhan Yesus memberkati!!!!!! ( dikutip dari Berpikir dan Beriman, John Stott )

Tidak ada komentar: