Kejadian ini saya alami 10 hari yang lalu. Waktu itu saya dan Titrin akan menemani bapak ke toko elektronik Hartono untuk membeli televisi baru karena televisi di rumah Titrin sudah uzur dan sering rusak. Seperti biasa keluar dari Pacar Keling menuju Kertajaya ( Hartono Elektronik ) harus melewati Kedungsroko.
Sial, di jalan antara RS Husada Utama dan FKG Unair ada operasi sepeda motor. Yang mencegat adalah polisi muda-muda, mungkin baru lulusan pendidikan.Dalam hati, polisi seperti ini bisanya tidak mau kerjasama, soalnya masih sok belum butuh duit. Mau melarikan diri sudah tidak bisa karena terjebak kemacetan. Terpaksa ikut dalam barisan sepeda motor yang dicegat.Karena tidak punya SIM C, maka STNK saya diambil oleh salah seorang polisi dan dibawa ke meja dimana salah seorang Polantas sibuk menulis surat tilang untuk beberapa pengendara yang kelengkapan kendaraan kurang.
Beruntung, sebelum diletakkan di meja, STNK saya diambil oleh salah seorang polisi berpakaian preman. Dia ngomong gini " tunggu masih ada stafnya ". OK, dalam hatiku, g jadi ditilang nihh.Kemudian saya meminta uang kepada 20.000 sama Titrin karena saya lagi bokek.
Benar saja , beberapa menit kemudian , polisi tersebut berjalan agak menjauh dari meja yang ditempat staf polantas tadi, saya mengikutinya. Setelah mendekat, polisi itu berkata,"ndik duwek'e ""saya langsung memberikan uang 20 ribu tadi dan ditukar dengan STNK motorku.
Bebas dehhh,.
Terimakasih pak Polisi, hehe........ Semoga dosa kita berdua diampuni!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar